Langsung ke konten utama

Rapat Umum Anggota Perkumpulan 2020

 


Rapat Umum Anggota Perkumpulan Pappirus ke-2 diselenggarakan pada 1 Februari 2020 di Hotel Musium Batik Baciro Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Pengurus perkumpulan periode pertama menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang kemudian dibahas oleh forum, mereview Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta melakukan pemilihan pengurus baru.  


Kepengurusan baru 2020-2021 yang terbentuk melalui pemilihan dalam RUA tahun ini terpilih Koordinator Perkumpulan adalah Listia dan Anis Farikhatin. Sekreatris Laili Nur Anisah. Bendahara Bapak Sartana. Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Hubungan Masyarakat  Rustiadi, Edy Safitri, Octavianus Jeffry, Ahmad Shalahuddin.  Bidang Media Purwono Nugraha Adhi, Wiwin Siti Aminah. Bidang Penelitian Kristina Antariningsih dan Theofani Yusliyanti. Pengawas Perkumpulan terdiri atas Ibu Tabita Kartika Chistiani, Bapak Ahmad Saifudin dan Ibu Sri Wahyaningsih.

Rapat Umum Anggota ini memberikan mandat kepada pengurus untuk menyosialisasikan pendidikan agama yang inklusif dan toleran yaitu pendidikan interreligius. Mengingat untuk dapat menjalankan pendidikan ini perlu dilakukan juga kegiatan pendukung yaitu penguatan kompetensi para pendidik agama agar dapat mempraktikkan pendidikan interreligius yang menggunakan paradigma pendidikan yang belum biasa dilakukan. Selain itu perlu ada transformasi dalam penghayatan keagamaan guru yang semula eksklusif menjadi inklusif, yang membutuhkan proses tersendiri.

Selain membutuhkan prasayarat pendidik yang berwawasan terbuka dan toleran, memiliki pemahaman substansi kebhinnekaan dalam mengenalkan nilai-nilai yang sama di balik perbedaan agama, sehingga mampu  untuk membawakan pendidikan agama yang toleran, masih dibutuhkan prasyarat lebih luas. Situasi sosial dan birokrasi pendidikan yang membentuk ekosistem atau kultur sekolah yang mendukung. Untuk itu membangun jaringan dalam rangka memperkuat upaya di bidang pendidikan ini penting dilakukan.

Rapat Program
Menindaklanjuti hasil rapat umum anggota pada 1 Februari 2020, pada tanggal 2 Maret 2020 pengurus baru menyelenggarakan rapat program. Namun program yang sempat dibahas tidak dapat dijalankan dengan baik karena pandami yang menyita pikiran dan tenaga para pengurus untuk beradaptasi dalam menjalankan tugas mendidik di lembaga masing-masing.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Krisis Empati dan Perundungan pada Anak di Sekolah

  Pengantar Peristiwa anak melakukan burunuh diri karena mengalami perundungan terjadi kembali di Badung Bali ( 4 September 2025,Detik.com). Sebelumnya serentetan peristiwa perundungan terjadi di berbagai tempat, tidak hanya meninggalkan luka batin bahkan kekerasan fisik yang ditimbulkan menyebabkan kematian. Perundungan diakui sebagai salah satu dosa pendiddikan selain selain intoleransi dan kekerasan seksual. Menanggapi hal ini Kemdikbudristek mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2023 adalah Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Namun tindak kekerasan di satuan pendidikan hingga kini masih terjadi. Rustiadi dalam artikel di bawah ini membahas akar masalah berbagai bentuk kekerasan, yaitu krisis empati. Empati dan Pro-Eksistensi Setiap individu memiliki keunikan masing-masing yang membedakannya dari orang lain. Keberagaman ini mencakup aspek ...
Webinar Pappirus: Bagaimana Mengakhiri Ketidakjujuran Dalam Dunia Pendidikan Masa Kini? Apakah mungkin “mengakhiri ketidakjujuran di lembaga-lembaga pendidikan?”. Dalam bincang-bincang Pendidikan yang diselenggarakan Perkumpulan Pappirus 12 November 2024 lalu, Pak Fathul Wahid, Rektor Universitas Islam Indonesia dan Romo CB Mulyatno, PR, membahas tiga aspek yang memungkinkan seseorang dan komunitas bersikap tidak jujur. Pertama, adanya rasionalisasi atau cara berfikir yang menyediakan alasan bagi tindakan tidak jujur. Kedua, adanya kesempatan atau kondisi yang memungkinkan munculnya sikap tidak jujur. Ketiga, adanya tekanan yang membuat seseorang terpaksa bersikap tidak jujur. Seseorang yang memiliki otonomi dan memiliki kompas moral dalam memilih tindakan, akan senantiasa bertahan dengan gigih dan teguh pada nilai kebenaran dan bersikap jujur, tidak akan mencari-cari pembenaran atas sikap yang tidak jujur. Selalu ada kesadaran bahwa sikap tidak jujur adalah tindakan salah, berbahaya...

Tantangan Baru Pendidikan Toleransi di Indonesia

  Pandemi telah mengubah cara kerja masyarakat seluruh dunia. Semua pihak harus dapat beradaptasi dengan situasi penuh resiko ini agar tetap sehat dan semua aktivitas kehidupan dapat dilanjutkan. Demikian halnya dalam berbagai aktivitas pendidikan, selain harus mencari strategi yang aman dan efektif, juga harus tetap kreatif sehingga proses belajar mengajar berlangsung tanpa beban dan berdampak mencerdaskan.     Adaptasi Perkumpulan Pappirus terus mengupayakan pengembangan pendidikan keagamaan yang menumbuhkan kultur belajar yang memungkinkan tumbuhnya kesadaran menerima keragaman sebagai kodrat manusiawi dan mengajak para pendidik agar dapat membantu peserta didik mengembangkan sikap toleran serta mampu bekerjasama dengan orang yang berbeda latar belakang. Adaptasi dalam mengelola perkumpulan antara lain dengan migrasi kegiatan secara daring atau gabungan daring dan luring, sebagaimana dilakukan dalam Rapat Umum Anggota Perkumpulan ke-3, 25 April 2021 dan pertemuan Pengu...